Jumat, 12 Oktober 2012
Perbedaan Windows Dengan Linux
Sebagai Sistem Operasi(SO) server, Linux dirancang untuk tidak sering dimatikan dalam pengoperasiannya. Pencegahan memory leak di Linux mendapat porsi perhatian yang lebih besar dibanding pada Windows. Artinya, ketersediaan porsi memori yang bisa digunakan boleh berkurang pada Windows karena toh dalam waktu tidak lama sistem akan dijalankan mulai dari awal lagi.
1. Awal perkembangannya.
Windows berkembang dari dunia komputer mikro yang serba personal. Karena khusus untuk kebutuhan desktop, Windows sangat memfokuskan diri pada kesederhanaan penggunaan, pendekatan pada sisi end user dsb.
Linux berkembang dari dunia Unix dengan segala persoalan multi-tasking dan multi-usernya. Dengan kata lain, Linux dirancang dengan karakteristik server atau workstation high-end. Linux juga dikembangkan dengan kemampuan jaringan cukup tinggi dan sejak awal hidupnya sudah berusaha untuk berjalan pada berbagai arsitektur komputer, sehingga Linux tidak menjadikan kebutuhan desktop sebagai tujuan besar
2. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Jika dilihat dari sisi HAKI, SO Windows dan kebanyakan program-program aplikasinya, kepemilikan lisensi (rata-rata berharga $200 USD) merupakan sarat mutlak untuk penggunannya.
Sementara Linux dan program-program aplikasinya dilain pihak berlisensi gratis dan justru mendorong para penggunanya untuk menyebarluaskan perangkat lunak tersebut.
3. Kelengkapan Program
Windows tidak menyediakan banyak program setelah diinstal. Kalaupun ada mungkin hanya Internet Explorer, Media Player, Notepad, dan beberapa program kecil lainnya.Sekalipun Linux juga sebagai SO, setelah diinstal, akan ditemui banyak program dari hampir semua kategori program seperti Office Suite, Multimedia (Sound, Video, Graphics), Internet (Browser, Email, Chat, Downloader, Messenger, Torrent, News), 3D, Games, Utility, dll.
4. Program Aplikasi
Windows unggul untuk aplikasi Office-nya. Diakui bahwa Microsoft Office termasuk tool yang sangat enak untuk bekerja di PC seperti menyiapkan presentasi, tulisan, laporan, agenda dll. Linux unggul dalam aplikasi Webserver, proxy server, firewall, mail server, Samba dll. Pada aplikasi server umumnya X-Windows tidak lagi digunakan di Linux, oleh karena itu Linux biasanya lebih hemat resources (memory & harddisk) di bandingkan Windows. Sementara komunitas Linux juga berusaha keras untuk mengejar ketinggalannya dalam aplikasi Office-nya dengan mengembangkan StarOffice yang dimotori oleh Sun Microsystems agar dapat digunakan secara cuma-cuma di atas Linux.
5. Konfigurasi Sistem
Berbeda dengan program Windows yang sudah siap pakai, di Linux ada kalanya perlu menyunting file secara manual melalui command line. Tetapi dengan adanya PCLINUX Control Center, konfigurasi sistem bisa dilakukan dengan mudah. PCLINUX memiliki deteksi perangkat keras yang baik sehingga hampir semuanya berjalan secara otomatis. Dan hampir semua program di PCLINUX disertai dengan konfigurasi yang juga sudah siap pakai
6. Dukungan Perangkat Keras
Tidak seperti kemudahan yang ditemui di Windows, terkadang suatu hardware tidak bisa bekerja di Linux. Hal ini bisa terjadi karena pembuat hardware tidak menyediakan driver versi Linux. Untungnya, belakangan ini cukup banyak vendor yang sudah memberikan dukungan driver Linux. Dan pengenalan Linux akan hardware semakin lama semakin meningkat sehingga mulai jarang terdengar permasalahan hardware di Linux.
7. Manajemen Proses
Apabila kita tekan tombol Crtl-Alt-Del pada saat sistem menjalankan Windows akan terlihat sejumlah proses yang sedang berjalan. Kalau dihitung dari 10 dan pengguna biasa bisa mengenali sebagian besar proses-proses ini.
Bila kita kirim perintah ps ax pada sistem Linux akan terlihat keterangan bahwa ada lebih dari 20 proses sedang berjalan. Mereka yang tidak mendalami sistem operasi tidak akan bisa mengenali sebagian besar dari proses-proses tersebut.
8. Sistem File
Windows menggunakan FAT dan NTFS. Windows tidak membedakan penggunaan nama file dengan huruf besar dan huruf kecil (case insensitive). Windows mengenal juga istilah drive untuk device dan partisi. Windows memiliki MyComputer sebagai root, yang didalamnya terdapat berbagai drive dan device. Windows juga tidak bisa membaca file sistem Linux (tanpa memanfaatkan program terpisah). Di sistem file, ekstensi nama file di Windows memiliki peranan penting.
Sementara Linux menggunakan ext2, ext3, reiserfs, xfs, jfs dan lain sebagainya. Linux dapat membaca dan menulis ke FAT32, dan dapat membaca dan menulis NTFS (eksperimental dan memanfaatkan proyek terpisah). Linux membedakan penggunaan huruf besar dan kecil dalam berbagai aspek penggunaan sistem operasi. Di Linux, istilah drive tidak digunakan. Yang digunakan adalah direktori biasa. Apabila dibandingkan dengan Windows, Linux mengenal direktori root (disimbolkan dengan /), yang didalamnya terdapat berbagai direktori dan device. Di Linux, ekstensi nama file tidak memiliki peranan penting.
9. Waktu Pengoperasian
Sebagai SO personal workstation, Windows akan sering dimatikan apabila ditinggalkan pemiliknya untuk menghemat listrik karena tidak akan ada orang lain yang akan menggunakan komputer itu.
Sistem Linux dirancang untuk bisa digunakan bersama-sama oleh banyak orang. Karena itu perlindungan berkas dan proses-proses milik seseorang terhadap orang lain menjadi porsi besar dari perhatian perancangnya. Pada sistem Linux (dan Windows NT/2000/XP) identifikasi user sangat menentukan hak akses pengguna. Karena itu akan banyak ditemui pengguna Linux yang bekerja dengan user root (nama super user di dunia Unix).
10. Proteksi Sistem
Karena sistem Windows biasanya digunakan orang tertentu saja, maka sistem proteksi berkas-berkas di komputer tidak menjadi perhatian utama dalam perancangan Windows. Kapanpun pengguna Windows bisa menghapus, mengganti nama, memindah lokasi direktori file apapun yang ada di sistem. Login bukanlah keharusan bagi pengguna Windows 9x. Dengan cancel login prompt, bisa didapatkan hak akses segalanya.
Meskipun sama-sama sebagai sistem operasi (SO) komputer, Linux dan Windows memiliki perbedaan dalam banyak hal. Karena merupakan dua dunia yang berbeda, maka hampir semuanya bisa berbeda. Software yang didesain khusus untuk Windows tidak akan berjalan pada Linux, demikian juga sebaliknya.
11. Menangani Crash
Dibandingkan dengan Windows 95/98/ME, Linux jauh lebih stabil. Namun jika mengikuti petunjuk sistemnya dengan baik, Windows XP juga cukup stabil.Unix dan Linux mempunyai sifat multi-user. Linux menjalankan aplikasi secara berbeda dengan Windows. Ketika suatu aplikasi terkunci, Anda dapat mematikannya dengan mudah. Cukup menekan kombinasi tombol Ctrl + Esc, dan dapat memilih aplikasi (atau proses) mana yang bermasalah. Dan jika sistem grafis yang terkunci, bisa berpindah ke command-prompt (dengan menekan Ctrl+Alt+F1) dan membunuh proses software secara manual. Juga tersedia pilihan untuk merestart desktop saja dengan menekan Ctrl+Alt+Backspace. Ini berarti tidak harus melakukan reboot sekalipun sistem Linux sedang mengalami masalah.
12 Sistem Sistribusi
Windows hanya mengenal satu distribusi yaitu Microsoft. Sementara, Linux mengenal banyak distribusi yang merupakan kumpulan kernel Linux, pustaka – pustaka sistem, dan software – software yang dibungkus dengan prosedur tertentu. Yang membedakan antar distribusi bisa saja pada semua bagian tersebut (kernel yang berbeda versi dan pengaturan, software dan pustaka yang berbeda), termasuk prosedur pemaketannya.
13. Kemungkinan Migrasi
Di satu pihak, Windows dalam perkembangannya menyatu dengan garis produksi server NT menjadi Windows 2000 dan kemudian Windows XP. Di lain pihak, masyarakat opensource terus mengembangan user interface grafis untuk meningkatkan kenyamanan Linux untuk penggunaan sebagai workstation pribadi. Sejak kemunculan Windows 2000 dan perkembangan user interface grafis di Linux, mulai bisa dilihat kesetaraan Windows dan Linux yakni sistem operasi untuk server dan juga untuk workstation.
Migrasi pengguna dari Windows ke Linux dan sebaliknya tidak dapat terjadi secara spontan karena faktor kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Selama penggunaan Windows dan program-program aplikasinya tidak terhalang oleh keharusan membayar lisensi, pengguna Windows tidak akan banyak beralih ke Linux. Kesuksesan Linux di Indonesia meraih perhatian dari pengguna komputer bergantung pada hak yang berwajib dalam mengkampanyekan penghormatan pada hak atas kekayaan intelektual.
Melihat Driver Yang Belum Terinstall
1. Klik kanan my computer di desktop
2. Klik Manage
3. Kemudian Klik Device Manager
Atau cara yang lain dengan
1. Klik kanan My Computer
2. Klik Properties
3. Klik tab Hardware
4. Klik Device Manager
Jika driver anda belum terinstall maka akan muncul tanda Tanya ( ? ) berwarna kuning. Jadi install dulu driver anda.
3. Kemudian Klik Device Manager
Atau cara yang lain dengan
1. Klik kanan My Computer
2. Klik Properties
3. Klik tab Hardware
4. Klik Device Manager
Jika driver anda belum terinstall maka akan muncul tanda Tanya ( ? ) berwarna kuning. Jadi install dulu driver anda.
Kamis, 11 Oktober 2012
Instalasi Windows 7
1. Pastikan dari BIOS booting komputer Anda di setting untuk DVD
2. Masukkan DVD windows 7
3. Tekan sembarang tombol saat muncul boot from cd or dvd
4. Akan terlihat gambar seperti dibawah ini
5. Pilihlah Indonesian pada Language, time, currency, and location
6. Tekan tombol install
7. Tunggulah beberapa saat proses ini
8. Centang pada I accept the license terms sebagai persetujuan penggunaan windows 7 kemudian klik next
9. Pilih saja custom (advanced) untuk memilih di drive mana windows 7 akan di install
10. Anda bisa mengatur drive sekaligus partisi pada step ini, saya sarankan bagilah hardisk Anda minimal 2 drive, satu untuk drive untuk windows 7 (C) dan satu drive untuk data (D) dengan memilih drive option, atau langsung saja tekan next dengan asumsi Anda akan mempartisi hardisk setelah instalasi windows 7 selesai.
11. Tunggulah proses ini beberapa saat
12. Secara otomatis windows akan restart
13. Setelah restart akan muncul gambar berikut ini
14. Tunggulah proses Setting up the services hanya beberapa saat saja
15. Instalasi akan dilanjutkan secara otomatis
16. Masukkan Nama User dan Nama Komputer sesuka Anda
17. Jika perlu password ketikkan passtwordnya 2 kali atau kosongkan saja jika Anda tidak ingin mempassword user Anda
18. Masukkan product key serial number windows 7 Anda
19. Pilihlah level proteksi keamanan dari Microsoft
20. Atur Zona waktu Anda (untuk Indonesia +7 dari GMT)
21. Selamat, windows 7 Anda siap digunakan
sumber : http://novianakomala-smkmuhammadiyah9.blogspot.com/
2. Masukkan DVD windows 7
3. Tekan sembarang tombol saat muncul boot from cd or dvd
4. Akan terlihat gambar seperti dibawah ini
5. Pilihlah Indonesian pada Language, time, currency, and location
6. Tekan tombol install
7. Tunggulah beberapa saat proses ini
8. Centang pada I accept the license terms sebagai persetujuan penggunaan windows 7 kemudian klik next
9. Pilih saja custom (advanced) untuk memilih di drive mana windows 7 akan di install
10. Anda bisa mengatur drive sekaligus partisi pada step ini, saya sarankan bagilah hardisk Anda minimal 2 drive, satu untuk drive untuk windows 7 (C) dan satu drive untuk data (D) dengan memilih drive option, atau langsung saja tekan next dengan asumsi Anda akan mempartisi hardisk setelah instalasi windows 7 selesai.
11. Tunggulah proses ini beberapa saat
12. Secara otomatis windows akan restart
13. Setelah restart akan muncul gambar berikut ini
14. Tunggulah proses Setting up the services hanya beberapa saat saja
15. Instalasi akan dilanjutkan secara otomatis
16. Masukkan Nama User dan Nama Komputer sesuka Anda
17. Jika perlu password ketikkan passtwordnya 2 kali atau kosongkan saja jika Anda tidak ingin mempassword user Anda
18. Masukkan product key serial number windows 7 Anda
19. Pilihlah level proteksi keamanan dari Microsoft
20. Atur Zona waktu Anda (untuk Indonesia +7 dari GMT)
21. Selamat, windows 7 Anda siap digunakan
sumber : http://novianakomala-smkmuhammadiyah9.blogspot.com/
Instalasi Linux
Proses Instalasi
Proses instalasi base system Ubuntu sangat mudah, karena tidak menawarkan banyak
pilihan, cukup mengikuti langkah dan Ubuntu terinstall di PC anda.
1.Langkah pertama boot ubuntu installer pada PC anda. pilih start or install ubuntu
System pada CD akan menggunakan RAM pada PC sebagai media penyimpanan
system sementara. System live CD tidak akan berpengaruh pada harddisk PC. Jadi
anda dapat mencoba menggunakan Ubuntu sebelum melakukan instalasi pada system
Setelah System Live CD berjalan, double-klik icon install pada desktop untuk
memulai proses instalasi
2.Proses instalasi berjalan. Pertama pilih bahasa yang ingin digunakan (default english)
Instalasi System
3.kemudian pilih zona waktu (Indonesia, Jakarta)
4.Pilih keyboard layout yang digunaka (default english)
5.Sekarang adalah tahap mempartisi harddisk. Ada 2 pilihan; Guided – Use entire
harddisk digunakan menggunakan seluruh harddisk, selurh data yang ada akan
dihapus, atau gunakan manual, gunakan partisi harddisk tertentu yang diinginkan
Selanjutnya anda cukup membuat partisi baru, yaitu / (kira 5GB), /home
(secukupnya, untuk file-file document anda) dan partisi swap (1GB cukup kok)=)
6.Untuk pemilihan penentuan partisi secara manual, pilih seperti pada tampilan berikut.
Instalasi System
7.Setelah pemilihan opsi manual, akan terlihat daftar kondisi harddisk, jika harddisk
masih kosong, maka tidak terlihat daftar apapun. Jika harddisk sebelumnya terdapat
partisi lain, maka partisi tersebut akan ditampilkan. Untuk memulai mengatur partisi,
klik tombol New Partition Table
Dengan mengklik tombol New Partition table, akan muncul jendela peringatan
perihal pengaturan seluruh partisi dalam harddisk. Abaikan saja pilihan ini dan pilih
continue
8.Selanjutnya akan tertampil partisi yang yang masih kosong beserta dengan
ukurannya. Klik New Partition untuk memulai membuat partisi baru.
9.Tampilan dasar pada pembuatan partisi baru tertampil sebagai berikut
9.Buat partisi awal, sekitar 5GB yang nanti akan digunakanan untuk sistem dasar.
Jangan lupa tentukan 'Mount Point' di '/' (bc: slash). Yang utama pada pembuatan
partisi adalah tipe partisi (dimana disini sudah ditentukan ext3), ukuran partisi, dan
titik mount-nya.
10.Selanjutnya buat partisi swap. Swap ini digunakan sebagai virtual memori. Jadi jika
seumpama memori utama penuh atau tidak muat, luapannya akan di letakkan di
virtual memori/swap. Swap untuk akhir-akhir ini tidak memiliki ketentuan ukuran
khusus. Tinggal diperkirakan saja antara pengugnaan dengan RAM yang tersedia.
Secara umum swap dapat diberi sebesar 500MB, jika diperkirakan nanti akan banyak
menggunakan aplikasi2 besar, dapat dibuat 1GB atau bahkan lebih. Kemudian pada
bagian tipe partisi, pilih pada swap dan tidak perlu disebutkan 'mount point'-nya
11.Kemudian buat partisi sisanya dan berikan 'mount point'-nya adalah /home. Partisi ini
akan menyimpan mayoritas data-data yang dibuat oleh pengguna.
12.Penyusunan partisi yang telah selesai kurang lebih akan tertampil sebagai daftar
seperti pada tampilan berikut.
13.Apabila sistem menemukan sistem operasi Windows pada harddisk, sistem akan
menawarkan opsi untuk memindahkan settings pada windows ke sistem Ubuntu.
Abaikan saja pilihan ini
14.Ketik nama user anda , kemudian masukkan nama yang
ingin anda gunakan untuk login, dan isikan password. selanjutnya klik forward
15.Tampilan selanjutnya adalah jendela informasi setting instalasi. Selanjutnya klik
install untuk memulai proses instalasi
16.Selanjutnya harddisk akan dipartisi ulang dan system Ubuntu akan di install ke
harddisk. Proses ini akan memakan waktu beberapa menit (30-45 menit).
17.Setelah proses instalasi selesai kita harus melakukan reboot agar sistem dapat
digunakan. klik restart now (jgn lupa untuk mengeluarkan cd installer Ubuntu)
Sytem live CD akan mati, pada proses akhirnya, anda akan melihat tulisan berwarna
biru pada bagian layar paling bawah), CD-Rom akan mengeluarkan CD Ubuntu,
kemudian tekan enter agar PC melakukan restart.
Selanjutnya boot ulang dan masuki sistem Ubuntu baru pada PC anda. System
Ubuntu anda telah mulai. Login ke desktop anda menggunakan username dan
password yang telah dibuat sebelumnya
dan proses instalasi ubuntu selesai sudah...
sumber : http://putriindriyani-smkmuhammadiyah9.blogspot.com/
Proses instalasi base system Ubuntu sangat mudah, karena tidak menawarkan banyak
pilihan, cukup mengikuti langkah dan Ubuntu terinstall di PC anda.
1.Langkah pertama boot ubuntu installer pada PC anda. pilih start or install ubuntu
System pada CD akan menggunakan RAM pada PC sebagai media penyimpanan
system sementara. System live CD tidak akan berpengaruh pada harddisk PC. Jadi
anda dapat mencoba menggunakan Ubuntu sebelum melakukan instalasi pada system
Setelah System Live CD berjalan, double-klik icon install pada desktop untuk
memulai proses instalasi
2.Proses instalasi berjalan. Pertama pilih bahasa yang ingin digunakan (default english)
Instalasi System
3.kemudian pilih zona waktu (Indonesia, Jakarta)
4.Pilih keyboard layout yang digunaka (default english)
5.Sekarang adalah tahap mempartisi harddisk. Ada 2 pilihan; Guided – Use entire
harddisk digunakan menggunakan seluruh harddisk, selurh data yang ada akan
dihapus, atau gunakan manual, gunakan partisi harddisk tertentu yang diinginkan
Selanjutnya anda cukup membuat partisi baru, yaitu / (kira 5GB), /home
(secukupnya, untuk file-file document anda) dan partisi swap (1GB cukup kok)=)
6.Untuk pemilihan penentuan partisi secara manual, pilih seperti pada tampilan berikut.
Instalasi System
This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 688x515. |
7.Setelah pemilihan opsi manual, akan terlihat daftar kondisi harddisk, jika harddisk
masih kosong, maka tidak terlihat daftar apapun. Jika harddisk sebelumnya terdapat
partisi lain, maka partisi tersebut akan ditampilkan. Untuk memulai mengatur partisi,
klik tombol New Partition Table
This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 788x590. |
Dengan mengklik tombol New Partition table, akan muncul jendela peringatan
perihal pengaturan seluruh partisi dalam harddisk. Abaikan saja pilihan ini dan pilih
continue
8.Selanjutnya akan tertampil partisi yang yang masih kosong beserta dengan
ukurannya. Klik New Partition untuk memulai membuat partisi baru.
This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 661x495. |
9.Tampilan dasar pada pembuatan partisi baru tertampil sebagai berikut
This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 630x472. |
9.Buat partisi awal, sekitar 5GB yang nanti akan digunakanan untuk sistem dasar.
Jangan lupa tentukan 'Mount Point' di '/' (bc: slash). Yang utama pada pembuatan
partisi adalah tipe partisi (dimana disini sudah ditentukan ext3), ukuran partisi, dan
titik mount-nya.
This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 863x646. |
10.Selanjutnya buat partisi swap. Swap ini digunakan sebagai virtual memori. Jadi jika
seumpama memori utama penuh atau tidak muat, luapannya akan di letakkan di
virtual memori/swap. Swap untuk akhir-akhir ini tidak memiliki ketentuan ukuran
khusus. Tinggal diperkirakan saja antara pengugnaan dengan RAM yang tersedia.
Secara umum swap dapat diberi sebesar 500MB, jika diperkirakan nanti akan banyak
menggunakan aplikasi2 besar, dapat dibuat 1GB atau bahkan lebih. Kemudian pada
bagian tipe partisi, pilih pada swap dan tidak perlu disebutkan 'mount point'-nya
This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 659x494. |
11.Kemudian buat partisi sisanya dan berikan 'mount point'-nya adalah /home. Partisi ini
akan menyimpan mayoritas data-data yang dibuat oleh pengguna.
This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 673x505. |
12.Penyusunan partisi yang telah selesai kurang lebih akan tertampil sebagai daftar
seperti pada tampilan berikut.
This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 616x461. |
13.Apabila sistem menemukan sistem operasi Windows pada harddisk, sistem akan
menawarkan opsi untuk memindahkan settings pada windows ke sistem Ubuntu.
Abaikan saja pilihan ini
14.Ketik nama user anda , kemudian masukkan nama yang
ingin anda gunakan untuk login, dan isikan password. selanjutnya klik forward
15.Tampilan selanjutnya adalah jendela informasi setting instalasi. Selanjutnya klik
install untuk memulai proses instalasi
16.Selanjutnya harddisk akan dipartisi ulang dan system Ubuntu akan di install ke
harddisk. Proses ini akan memakan waktu beberapa menit (30-45 menit).
17.Setelah proses instalasi selesai kita harus melakukan reboot agar sistem dapat
digunakan. klik restart now (jgn lupa untuk mengeluarkan cd installer Ubuntu)
Sytem live CD akan mati, pada proses akhirnya, anda akan melihat tulisan berwarna
biru pada bagian layar paling bawah), CD-Rom akan mengeluarkan CD Ubuntu,
kemudian tekan enter agar PC melakukan restart.
Selanjutnya boot ulang dan masuki sistem Ubuntu baru pada PC anda. System
Ubuntu anda telah mulai. Login ke desktop anda menggunakan username dan
password yang telah dibuat sebelumnya
dan proses instalasi ubuntu selesai sudah...
sumber : http://putriindriyani-smkmuhammadiyah9.blogspot.com/